Rabu, 14 November 2007

Puisi Dalam Kado Pernikahanku


Tak pernah aku menyesal menjaga cinta untukmu..
Walau kau tak pernah tau keberadaan cintaku...
Tak pernah aku menyesal melewatkan waktu menantimu..
Meski mungkin diujung jalan bukan kamu untukku..
Tapi, sedikitpun tak pernah ku menyesal menjaga cintaku….

Tersimpan rapih dalam hatiku..
Keinginan untuk melihatmu..
Menyentuhmu..
Menjagamu..
Sesekali berharap mata kita akan bertemu..
Dan membaca hati yang ditutupi kalbu..

Perih ku mendengar senandung cintamu..
Yang ternyata bukan untukku..
Kutelan kecewa dan sakitku..
Saat kutau, guratan cinta mu bukan untukku..
Tapi cinta tak pernah pupus bersama waktu..

Lelah ku berjalan bersama waktu..
Sampaiku dipenghujung jalan penantian ku..
Berganti arah dan berganti cerita..
Bukan lelah karna ku menanti..
Tapi Cinta tak bisa dimengerti..

Tapak tapak langkah baruku telah mengayun..
Perlahan menemukan arah dan tempat berlabuh walau tuk sementara..
Berusaha menyadari betapa teduh dan indahnya dia..
Yang mulai menggantikan lembar demi lembar lembutnya bayanganmu..
Hingga aku mulai terjaga dari lamunanku..
Aku kehilangan arahmu..

Kau tak bisa terhempas seperti ombak..
Yang pecah saat terhempas karang..
Kau tak bisa hangus seperti bara..
Saat api cintaku telah tinggi menggebu..
Kau tak bisa hilang termakan waktu..
Karna hatiku tak pernah beranjak darimu..
Kau tak kan terlupa..
Karna kau bagian dari segalanya..

Dari seorang "teman"...
*Sebuah puisi didalam kado pernikahanku

0 komentar:

Posting Komentar