Selasa, 27 November 2007

Jadilah pelacur untuk orang yang kau sayangi

Weekend yang paling end kmaren (maksudnya hari minggu...), aku sengaja cuci mata keluar rumah. Menikmati "pemandangan" di luar sana. :-) Sedikit bosan di rumah, setelah mencoba bermain PS Winning Eleven, Counter Strike, CM dan nonton TV.... tapi rasa jenuh ini tak bisa kubuang begitu saja. Akhirnya aku keluar juga dari rumah, untuk mencari suasana baru.

Jalan ke BIP trus makan di hokben jl. merdeka. Trus aku ke Ciwalk, minum juice dan membakar beberapa batang rokok. Begitu puas menikmati "pemandangan" Ciwalk, gua ke Paris Van Java untuk ketemu seorang temen yang memang sudah aku telpon saat di Ciwalk tadi.

Akhirnya aku bertemu dengan temanku tersebut di PVJ. Nongkrong di cafe, ngopi, ngerumpi dan menikmati rokok (lagi). Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah buku yang ada di dalam tas temanku tadi. Aku cukup tertarik dengan judul buku yang dibawanya. Judulnya " WHY MEN LIKE BITCHERS ". Disampulnya tertulis kalimat itu dengan sangat keras dan jelas.

"Mengapa para pria pada suka pelacur? " Pikirku saat itu. Dan pertanyaan itu akhirnya keluar dari mulutku yang mengarah pada temanku..
"Ah,.. lelaki mah emang kituw. Kamu juga kalo ada pelacur dikasih cap "halal" pasti mau kan..?" jawabnya sambil tersenyum.
"Hmm..Pinjem bentar dong.. apaan sih isi tulisannya..?" jawabku sambil mengambil buku tersebut. Sementara temanku tadi masih sibuk di depan NoteBooknya, entah sedang ngerjain apa..

Bla...bla...bla...bla...
"hahahaha... oke juga nih." jawabku setelah membaca sedikit isi dari buku tersebut.
Ternyata isi buku itu bukan menceritakan lelaki yang suka pelacur. Tapi itu adalah buku panduan buat para istri dalam melayani suami. Seperti bagaimana agar sang istri merasa iklas segenap hati untuk melayani suami, menghadirkan kegairahan, membangkitkan birahi dan memenuhi segala kebutuhan (termasuk sex).

Di buku itu juga ditulis "Jadilah pelacur untuk orang yang kau sayangi". Para istri diberikan trik dan tips "belajar menjadi pelacur" untuk suami mereka sendiri. Dalam hal ini, penulisnya menegaskan bahwa buku ini untuk para istri yang berpikiran "terbuka" bahwa para istri sadar akan kekurangan mereka, keteledoran mereka dalam melayani suami,kekurang-pedulian mereka terhadap perasaan dan keinginan suami mereka, dan jika para isteri ini mau mengubah keadaan pernikahan mereka yang sudah hambar. Jadi cukup sulit rasanya memahami isi buku ini bagi para wanita, istri atau calon istri yang berpikiran sempit. Mereka pasti merasa terhina jika harus disamakan dengan pelacur.

"Apa alasan loe baca buku ini..?" tanyaku pada temanku tadi.
"Ya blajar lah Bo..! persiapan ntar kalo gue merit.." jawabnya sambil tersenyum. Rokok class mild masih menempel di bibirnya, dan tangannya masih cetak..cetuk.. diatas kibor notebooknya.
"Gawat Bo'..! Hari gini banyak daun muda yang kegenitan. Kalo gua gak bisa service suami... uuuuuhhhhh... bahay-ya..!" dia bicara kecentilan sambil kedip-kedip mata.
"Hehehe... cewek gila!..." tawaku dalam hati.
"Nah,.. lo kan bisa pilih-pilih orang yang bakal lo jadiin suami... Jangan yang kecentilan doong.." tanyaku.
"Iya sih.. tapi gua gak begitu peduli tuh. Dosa kan masing-masing..! Yang pasti, gua pengen ngebahagia-in suami. Mudah-mudahan dia gak bakal selingkuh" jawabnya centil
"Kalo dia tetep selingkuh..?" desak ku
"Alah..! kalo service lu memuaskan suami,... trus dia selingkuh,.... jangan takut deeehh... tu laki pasti tetep balik ma istri pertamanya juga..." jawabnya cuek...
"yakin loe..?" tanyaku
"Hmm.. gak juga sih! Tapi, yang namanya laki selingkuh, dia cuma pengen cari enaknya doang. Begitu selingkuhannya dah mulai "menelurkan" masalah, tu laki pasti jadi ilpil.." jawabnya.

Hmm... wanita yang unik..! gua gak ngerti jalan pikirannya.. Tapi, siapapun laki-laki yang ngawinin dia,.. pasti gak akan pernah kesepian. Lah gayanya aja begitu...! Cerewetnya gak ketulungan..! Tapi sumpah.. doi adalah cewek cuek yang setengah gila, tapi baek hati. (GR lu Nyet..!) hwehehe...

"Lu baca tu buku. Disana ditulis bagaimana cara jadi pelacur buat sang suami tercinta" dip*dip*dip.. matanya kecentilan.
"Iya.. ini sedang gua baca.." jawabku ketus sambil membakar sebatang rokok.
"sedang ngapain sih loe..? tanyaku
"Ada deee... Udahlah.. lu liatin aja tuh paha2 cewek dan belahan bajunya. Lumayan melepas dahaga lu yang kelamaan ditinggal bini. hahahaha .... " tawanya mengejekku.
"Monyet!" celetukku.

Aku membakar rokok ku dan meminum coffe latte yang ada di mejaku. "Hmm.. panasnya siang ini" gerutu ku dalam hati.
"Loe gak merasa terhina, kalau suami loe memperlakukan loe seperti pelacur..?" tanyaku ringan.
Doi berhenti mencet-mencet notebooknya. Membakar roko, dan minum lemon teanya.
"Kalo itu gua tersinggung, Bleh.." jawabnya sambil menarik dalam2 rokoknya.
"Maksudnya,.. gua akan berkelakuan seperti pelacur untuk suami gua. Tapi bukan berarti gua mau diperlakukan seperti pelacur.." jawabnya enteng dengan sedikit menekan kan kata "seperti pelacur".
"maksud loe..?" tanyaku.
"Ya gua bakal dandan lah. Secantik mungkin..! se sexi mungkin..! se-menggairahkan mungkin..!. Agar laki gua seneng liat gua. Kalo dimatanya,... gua dah okey,.. gua yakin,.. pasti laki gua bakal tambah sayang." jawabnya
"Kok loe yakin..?" tanyaku lagi...
"Gini ya git,... kalo bini lu dah oke,... lu pasti takut dia disamber cowok laen kan..?. Nah,.. pasti lu makin ngejaga apa yang dah lu punya.... Gampang kan..? " jawabnya enteng..
"Gak ada salahnya, istri menjadi "pelacur" bagi suami. Asal jangan sampai istri menjadai "pelacur" buat suami orang laen.. hahahahaha" dia meneruskan kalimatnya tadi sambil tertawa...
"hahahaha.... lu emang gila nyet..!" celetukku sambil tertawa...

Setelah puas ngobrol sana-sini dengan sahabatku tadi, dan sore sudah mulai datang, kami putuskan untuk beranjak pulang.
" WHY MEN LIKE BITCHERS " sebuah judul buku yang ternyata jadi topik hangat pembicaraanku sore itu. Hehehe... sampe saat nulis ini pun gua masih senyum-senyum sendiri. Dasar wanita gila... :-)
Seneng nya punya "temen" kaya elo.. hahaha. Monyet..!

Hikmah : Jangan pernah ada rasa keterpaksaan dalam membahagiakan pasangan. Banyak2lah memberi, daripada menuntut apa yang anda mau...
Jika pasangan anda tetap tak bahagia jika anda selalu memberi,... maka pasangan anda adalah orang tolol yang tak punya otak...!! Dan anda harus segera meninggalkan dia...!!

Kamis, 15 November 2007

Maaf,..Aku bercinta tadi malam.

Tadi malam, seorang wanita bernama Tania menemaniku. Aku lupa dimana aku mengenalnya. ku tak tau bagaimana aku dan dia sudah berada di dalam kamar sebuah hotel yang entah dimana. Malam tadi, dia terlihat begitu liar dan menawan. Wajahnya, bibirnya, dan semua yang melekat ditubuhnya terlihat begitu sensual dan... sexy. Aku pun tak bisa menahan gejolak nafsu yang membakar hasrat ke-lelaki-an ku. Dua tangannya merangkul leherku,.. dan dia mulai mendekatkan bibir merahnya ke bibirku. Aku dan Tania mulai berciuman. Nafas kami ter-engah engah menahan gejolak birahi yang dilahirkan dari permainan lidah yang kami lakukan.

Tania membuka jaket yang membungkus bodynya yang indah. Dan aku cukup kaget,.. bagaimana aku bisa mengenal wanita se-sexy Tania..? "Ah,.. masa bodoh" ucapku dalam hati. Yang pasti, Tania mulai melepaskan satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya... Sumpah..!! Perfect..!!!
Dan hasratku kembali berkobar. Birahiku mulai naik... aku ingin segera "melakukannya".
Tapi Tania wanita yang pintar,.. dia menggantung ku. Kemudian membuka satu persatu pakaian yang melekat di tubuhku. Sambil tetap menciumi bagian tubuhku yang lainnya, Tania mendorongku ke ranjang hotel tersebut..

"Ahh...." rintihku dalam kenikmatan ciuman Tania di daerah yang cukup sensitif. Aku tak bisa berkata kata. Bahkan, aku tak sanggup untuk mengatakan "Uuuh.. enak sekali sayang..". Aku hanya terpaku menahan kenikmatan yang diberikan Tania melalui lidahnya.

Kemudian,..dia menindihku,.. mencium lagi bibir ku yang tak bisa terkatup. Ada dua bongkahan lembut hangat yang menekan dadaku.

"Tenang sayang.. malam ini, aku milikmu..." Tania sedikit berbisik kepadaku. Suaranya seperti bidadari yang turun dari khayangan menawarkan kenikamtan hanya untuk diriku...!!

**
"Naha Egie teu sakola..?"
"Lagi ada rapat guru.."
"Ahhh.. bohong nyak..? Di bejakeun siah ka si mas..."
"beneran..! (sambil tereak)... sok we A' Dadan tanyakeun ka sakola.."

**
"Anjir...!!" Aku baru sadar kalau semua kejadian dengan Tania hanya mimpi.
"Anjiiiiiirrrrr!!!..." tereakku dalam hati. Ini untuk kesekian kalinya aku pernah merasakan mimpi bercinta yang gak tuntas...!!! Pusing palaku jadinya :-( Hiks....

"Duuuhh,.. gantung banget sih..! Kan blum klimaks..!" rutukku pagi tadi.
"Jangan reeeeebbooooooottttt!!!!...." tereakku memarahi 2 orang adikku yang lagi ngobrol di depan kamarku itu.
Aku langsung menarik selimut dan berusaha untuk memejamkan mata lagi. Berharap mimpi tadi dapat dilanjutkan kembali...!

"Mas.. dah jam setengah lapan..."
"Gak kerja..??" Tanya si Dadan sambil ngetuk pintu kamarku..!!

"Anjirrrrrr...!! setengah lapan..?? mampus gua...! " Gerutuku sambil cepet2 bangun dari tempat tidur. Hari ini aku harus ke kantor......
"Knapa gak bangunin dari tadi..??" bentakku pada adikku Egie..
"Tadi kan dah di bangunin.. Mas nya aja yang gak bangun-bangun.." jawabnya.

Aku langsung ambil handuk dan mandi terburu2. Keseeeeeelllllll banget....!!!!
Sampe siang ini,... aku masih kesel.
"Hei Tania,.. awas kalo ketemu lagi. Urusan kita belum selesai..!"

:)

Rabu, 14 November 2007

Puisi Dalam Kado Pernikahanku


Tak pernah aku menyesal menjaga cinta untukmu..
Walau kau tak pernah tau keberadaan cintaku...
Tak pernah aku menyesal melewatkan waktu menantimu..
Meski mungkin diujung jalan bukan kamu untukku..
Tapi, sedikitpun tak pernah ku menyesal menjaga cintaku….

Tersimpan rapih dalam hatiku..
Keinginan untuk melihatmu..
Menyentuhmu..
Menjagamu..
Sesekali berharap mata kita akan bertemu..
Dan membaca hati yang ditutupi kalbu..

Perih ku mendengar senandung cintamu..
Yang ternyata bukan untukku..
Kutelan kecewa dan sakitku..
Saat kutau, guratan cinta mu bukan untukku..
Tapi cinta tak pernah pupus bersama waktu..

Lelah ku berjalan bersama waktu..
Sampaiku dipenghujung jalan penantian ku..
Berganti arah dan berganti cerita..
Bukan lelah karna ku menanti..
Tapi Cinta tak bisa dimengerti..

Tapak tapak langkah baruku telah mengayun..
Perlahan menemukan arah dan tempat berlabuh walau tuk sementara..
Berusaha menyadari betapa teduh dan indahnya dia..
Yang mulai menggantikan lembar demi lembar lembutnya bayanganmu..
Hingga aku mulai terjaga dari lamunanku..
Aku kehilangan arahmu..

Kau tak bisa terhempas seperti ombak..
Yang pecah saat terhempas karang..
Kau tak bisa hangus seperti bara..
Saat api cintaku telah tinggi menggebu..
Kau tak bisa hilang termakan waktu..
Karna hatiku tak pernah beranjak darimu..
Kau tak kan terlupa..
Karna kau bagian dari segalanya..

Dari seorang "teman"...
*Sebuah puisi didalam kado pernikahanku

Kamis, 18 Oktober 2007

Jangan pernah merasa sombong....

Aku punya kenalan bernama Om Soni. Aku mengenalnya sejak tahun 1989. Saat itu dia hanyalah orang miskin yang tinggal disebuah rumah gubug dan tak berlantai (lantai tanah). Rumah itu warisan dari orang tuanya yang telah meninggal dunia. Om Soni juga tak sekolah sampai SMA. Dia hanya memilki ijazah SMP. Mungkin orang tuanya tak sanggup menyekolahkannya.. ntahlah, karna aku juga tak pernah bertanya, knapa dia tidak sekolah SMA....

Satu hal yang aku kagumi dari Om Soni. Dia taat sekali beribadah. Dan dengan pengetahuan agamanya yang lumayan tinggi, Om Soni sering di undang untuk ceramah di mushala/mesjid atau warga yang sedang mengadakan sukuran. Dari sanalah Om Soni memperoleh penghasilan. Selain mencuci mobil, ngebantu orang2 di bengkel, tukang angkat beras dll. Hidupnya penuh dikelilingi kemiskinan saat itu. Tapi dia kaya akan ibadah yang dilakukannya.

1991, Setelah lebih 5 hari, Om Soni tak pernah keliatan batang hidungnya. Rumahnya juga gelap tak bercahaya, seperti tak ada penghuninya. Hingga seorang warga mengetuk pintu yang tak terkunci. Ternyata Om Soni pergi (tepatnya menghilang) dari kampungku. Rumahnya dibiarkan tak terkunci, karna memang tak ada yang berharga disana.

minggu berselang, Om Soni menelpon ke salah seorang warga. Dan bilang kalau saat itu dia sudah di jakarta. Dia menitip rumahnya di kampung, agar jangan di bongkar atau dirusak. Dan dia mengizinkan jika ada warga yang ingin tinggal di rumahnya itu, tanpa perlu membayar. Asal rumahnya jangan di bongkar. Dan jika dia kembali, maka warga yang menumpang itu harus keluar. Ya, Om Soni tak memiliki adik/kakak. Dia anak tunggal.

Lama aku tak pernah mendengar kabar tentang Om Soni. Dan aku juga tak tau nasibnya saat itu. Selain baik, Om Soni adalah orang yang jujur dan sangat ringan tangan dalam membantu orang-orang yang membutuhkan. Sering dia membantu warga yang sedang hajatan, kawinan, khitanan dll tanpa perlu dibayar. Benar2 mulia... Dan aku kehilangan sosok itu...

2004, Aku mendengar dari temen di kampung bahwa Om Soni sudah pulang. Dan sekarang telah menjadi orang kaya...!!! Saat itu aku sedikit tak percaya... Bagaimana mungkin Om Soni bisa menjadi kaya...? Kalau dia berdagang, dapet modal dari mana..? Kalau dia pengusaha,.. jadi pengusaha apa..? Sekolah aja tak sampai SMA.. bagaimana mungkin dia bisa berbisnis..? Begitu pikiranku saat itu...

Om Soni meninggal kan nomer telpon kepada orang tuaku. Karna waktu kecil, aku memang dekat dengan Om Soni, maka aku telpon dia begitu aku menerima nomer telpon yang diberikan oleh orang tuaku. Senang sekali rasanya mendengar suara Om Soni di telpon. Dia bercerita bahwa saat ini dia telah menikah dan telah memiliki anak. Dan dia menyuruh ku datang kerumahnya di jakarta. Di daerah kebun jeruk... bergegas aku meng-iyakan. Akhirnya, aku datang ke sana,... dan Om Soni akan menjemputku di Gambir.

Aku tiba di Stasiun Gambir, dan kemudian ada yang memanggil namaku. Aku menoleh mencari arah suara tersebut. YA ALLAH,.. Wajah Om Soni tak berubah. Hanya sedikit berjenggot dan terlihat sehat dan segar. Sangat berbeda dengan penampilannya yang lusuh dan kucel waktu di kampung dulu. Aku senang sekali bertemu dia...

Dan aku makin terkejut saat dia mengajakku ke tempat parkir untuk menuju rumah. Sebuah sedan Mercy telah menunggu disana. Wow..!! Dan kemudian menuju rumahnya di kebun jeruk.. WOW,.. rumah yang tidak terlalu luas, tapi asri dan rapih.. Ada halaman yang lumayan dan 1 mobil Kijang yang parkir di garasi nya. Berbeda dengan rumahnya yang ada di kampung....

Setelah mandi dan sholat magrib, kami makan bersama. Disana Om Soni cerita tentang sejarah hidupnya. Mulai menjadi penjual es lilin, pencuci mobil, kenek metromini, supir pribadi dll. Terakhir, Om Soni bekerja sebagai supir bos sebuah perusahaan ekspedisi di jakarta. Setelah 2 tahun, Om Soni selalu diajak sang bos untuk bernegosiasi bisnis dengan kliennya. Walau hanya sebagai pendengar... Dari sanalah Om Soni belajar tentang cara-cara negosisasi, tawar menawar, hingga bagaimana menarik klien untuk bisa bekerjasama dengan perusahaannya. Om Soni hanya mendengar, tak pernah mengeluarkan pendapat dan ide, karna dia tau.. dia hanya sopir. Hingga suatu hari, si boss memberikan sebuah projek yang nominalnya terhitung kecil, hanya 10 Juta / bulan. Dan si boss menyuruh Om Soni untuk nego dan memberikan penawaran pada calon klien. Itulah proyek pertama Om Soni... dan dia berhasil!!!!

IBADAH dan BERSYUKUR kepada ALLAH, adalah kunci rahasia yang dijunjung tinggi-tinggi oleh Om Soni.
JUJUR...!! adalah satu kunci lain yang dipegangnya selama ini. Dia tak pernah mau untuk berbuat curang dimana pun dia bekerja.
KERJA KERAS, merupakan kunci lain dari kehidupannya..
SUBHANAALLAH...!

Pernah suatu hari bos Om Soni kehilangan dompet. Dan 2 hari kemudian, Om Soni menemukannya di bawah jok mobil. Isi dompet tersebut sebesar 4 jutaan. Berisikan uang cash, cek, dll. Padahal, tadi pagi bos nya sudah bilang padanya, bahwa dia terlalu ceroboh...sehingga dompetnya kececer entah dimana.Kalo mau, bisa aja Om Soni mengembil uang dan dompet tersebut, karna bos nya sudah menganggap bahwa dompet itu hilang. Tapi Om Soni mengembalikannya kepada si-boss. Disanalah si boss kagum dengan kejujuran Om Soni. Selain taat beribadah, Om Soni juga sangat jujur.

Setelah Om Soni melakukan Deal beberapa proyek "kecil" (yang nilainya hanya 10-15 jt), akhirnya sang boss tak bisa menutup mata melihat anak buahnya yang satu ini. Akhirnya, sang bos membuka sebuah perusahaan ekspedisi baru yang nantinya akan diwariskan kepada anaknya. Dan Perusahaan baru itu saat ini dikelola oleh Om Soni. Disanalah sekarang Om Soni bekerja, mencari nafkah demi anak istrinya, dengan modal awal IBADAH dan KEJUJURAN..

" Selamat Om,.. Akhirnya Om bisa merubah nasib menjadi lebih baik. Akan ku ingat semua pesan Om yang sudah Om ajarkan kepadaku... IBADAH, KEJUJURAN dan KERJA KERAS."

Dan bagaimana rumah Om Soni di kampung..? Sampai saat ini, rumah itu tetap milik Om Soni. Pagar tembok dan pagar besi saja yang bertambah di halaman rumah jelek itu. Dan lantai yang dulunya tanah, sudah diberikan keramik. Om Soni tak ingin merubah total rumah itu...
Saat ku tanya kenapa? Dia menjawab enteng: "Agar aku, keluargaku dan juga anak-anakku tidak menjadi sombong dengan apa yang telah dimiliki saat ini. Karna dulunya,.. aku hanyalah orang miskin yang tinggal digubuk jelek itu, seorang diri..!! Biarkan rumah jelek itu sebagai monumen yang harus mereka ingat"

** Saat ini, Om Soni adalah donatur terbesar di salah satu panti asuhan yang ada di kampungku.

Minggu, 14 Oktober 2007

Minal Aidin Walfa Idzin

Satu bulan lamanya kita berpuasa...
Menahan rasa haus dan lapar...
Menjaga setiap perbuatan dan ucapan...
Agar hati tetap bersih.. tetap suci..
Hingga bedug IDUL FITRI...

Dengan segala kerendahan hati...
Kumohon untuk membukakan pintu hati...
Memberikan maaf atas semua perbuatanku yang dirasa salah...
TAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA...
KESALAHAN MEMANGLAH MILIKKU...
KESEMPURNAAN DAN KEBENARAN HANYA MILIK ALLAH.

Minal Aidin Walfa Idzin..
Mohon Maaf Lahir dan Bathin..


*Sigit-Elin-Shava*